Kapan Waktu Kerja Paling Optimal Saat Puasa?


Blog Sittakarina - Waktu Kerja Paling Optimal Saat Puasa

Tetap produktif saat puasa? Bisa dong!

Berbeda dengan pendapat yang selama ini populer, puasa sebenarnya bukan halangan untuk melakukan kegiatan secara aktif.

Bekerja, kongkow, sampai berolahraga bisa dijadikan bagian dari rutinitas berpuasa, asal porsinya menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Ambil contoh, jika setelah Shalat Tarawih kita tidur pukul 21.00 dan bangun untuk sahur pukul 3.00, ternyata waktu istirahat kita nggak kurang-kurang banget, kok.

Tapi, kenapa ya rasa mengantuk saat berpuasa tetap menjadi-jadi, bahkan sampai mengganggu waktu kerja kita?

Penyebab utama rasa kantuk tak tertahankan saat puasa tak lain turunnya kadar glukosa dalam darah.

Akibatnya, konsentrasi jadi turun, sakit kepala, dan pada kondisi ekstrem, tubuh pun lemas.

Saat 2 hari pertama puasa sih wajar banget kita merasakan gejala ini karena tubuh sedang beradaptasi. Tapi, jika kondisi tubuh lemas masih terus berlangsung setelah seminggu berpuasa, berarti ada kebiasaan yang mesti dievaluasi.

Salah satunya, apa yang kita makan pas sahur.

Solusinya yakni selalu sertakan sayur dan buah segar atau karbohidrat kompleks dalam menu sahur. Bisa sebagai salad maupun makanan penutup.

Baca juga: Lemas Saat Bulan Puasa? Not Anymore!

Kalau saya paling suka menutup waktu sahur dengan semangkuk kecil melon potong.

Oke, eating style sudah diubah.

Terus, gimana ya agar kita mampu fokus dan produktif?

Dan apakah hal itu mungkin dilakukan?

Mungkin, asal kita tidak sedenter (kebanyakan duduk).

Malas bergerak membuat tubuh jadi malas, dan akhirnya lemas.

Jadi, hal krusial berikutnya yang perlu kita ingat selain pilihan makanan pas sahur adalah membiasakan diri untuk terus bergerak.

Baca juga:

Jika sudah lama di depan komputer, coba turun tangga atau jalan-jalan ke taman. Bisa juga sesimpel stretching di ruang kerja.

Cukup tidur di malam hari, checked.

Sahur dengan karbo kompleks, checked.

Tetap bergerak aktif, checked.

Nah, berikutnya tinggal atur strategi waktu kerja kita dimulai sejak sahur berakhir. Kira-kira begini penjadwalannya:

Langsung kerja 2 jam pertama setelah sahur

Cek e-mail pada malam sebelumnya dan mulai susun kerangka pekerjaan sejak waktu shubuh saat badan dan pikiran lagi segar-segarnya. Jika tidur malamnya cukup, usahakan jangan terlelap lagi setelah sahur ya.

Dahulukan pekerjaan penting sebelum tengah hari

Sebelum pukul 1 siang, biasanya cadangan energi di tubuh masih cukup sehingga memungkinkan kita berpikir dan bekerja secara optimal.

Bekerja setelah melakukan olahraga kecil

Ketika rasa kantuk menyerang, segera berdiri dan coba bergerak kembali. Lakukan power walk minimal 10 meni atau cardio yoga ini, lalu rasakan bedanya ketika kita kembali ke meja.

Dengan membagi kegiatan kita ke dalam tiga zona waktu kerja ini, tak terasa semua bisa selesai sesuai target walau kondisi tubuh sedang tidak sekuat hari-hari saat tidak berpuasa.

Dan begitu sudah memasuki minggu ke-2, tubuh pun sudah terbiasa dan kini memiliki stamina baru yang lebih tangguh dari sebelumnya.

Nah, bagaimana cara kamu mengatur waktu kerja selama bulan suci Ramadan ini?

 

*) Feature image via Pinterest



Leave a Comment

  • (will not be published)


One Response